Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.-(Az-Zumar;53)

Ahad, 20 Januari 2013

Pergilah;Jangan Kembali Lagi.

Dia diam. Tidak berani berkata apa-apa. Memang hatinya sakit. Tapi, dia lebih yakin dan percaya pada aturan takdir Allah untuknya. Siapa dia untuk melawan takdir? Siapa? Dia hidup di atas dunia ini juga kerana belas kasih Allah terhadap dirinya. Dia perlu bersyukur. Walau apa sekali pun dia wajib bersyukur!

Dan katakanlah (wahai Muhammad): "Segala puji tertentu bagi Allah (yang melimpahkan nikmat-nikmatNya yang tidak terhitung), Ia akan memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanNya supaya kamu dapat mengetahuinya (dengan jelas nyata)" dan Tuhanmu tidaklah lalai akan segala yang kamu lakukan.-(Al-Naml;93)

Dalam Surah Al-Rahman saja 31 kali Allah menyebut :

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kamu dustakan?"

Tiada. 

Firman Allah SWT :"Iaitu orang-orang yang  apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya-lah kami kembali.  Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk" [Al Baqarah: 156-157]

"Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa diri seseorang kecuali dengan izin Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah, nescaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya" [HR Muslim]

Airmatanya mengalir lagi. Oh! Tolonglah wahai diri! Baru diuji sedikit sudah mahu mengalah? Bangun! Bangkit! Pejuang agama dan serikandi baginda tidak cepat menyerah! Heh. Jangan kata diri beriman sekiranya tidak tahan diuji. Keimanan diri hanya Allah yang layak menilai. Bukan diri.
Sabarlah wahai hati. Tenanglah wahai jiwa.
Usah ditangisi apa yang bukan milikmu.
Bergema pujukan dari Allah dalam sanubarinya.

“Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakal.
( At-Taubah: 129)

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan yang sabar dan dengan mengerjakan solat; dan sesungguhnya solat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk.”
( al-Baqarah: 45)

“ …dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”
( Yusuf : 12)

Dan akhir sekali, terngiang-ngiang kalimah suci Allah dalam dirinya.
Untuk kesekian kali dia pasrah. Dia redha. Dia hanya hamba.
Airmata mengalir lagi.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” – (al-Baqarah: 216)

Pergilah wahai segala kesedihan. Usah kembali lagi. 
Tidak mahu diakui tewas, lantaran pujukan-NYA terlalu manis.
Kuatlah wahai hamba Allah. 
Allah lebih tahu.
Usah ditangisi lagi.
Dia dan itu bukan takdirmu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan